Peristiwa kebakaran tiga unit rumah warga di Desa Tanjung Intan, Kecamatan Mentebah. |
KAPUAS HULU , artikepublik.com - Musibah kebakaran rumah warga di Desa Tanjung Intan, Kecamatan Mentebah, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, yang terjadi pada Selasa, 28 Mei 2024 sekitar pukul 14.30 WIB i(kemarin), menyisakan cerita pilu bagi para korban.
Peristiwa tersebut tentunya menimbulkan trauma yang mendalam dan kerugian materi yang tidak sedikit, yang dialami oleh para korban, karena selain bangunan hangus terbakar, barang-barang dan surat-surat berharga juga ludes dilalap si jago merah (api).
Diketahui, rumah yang terbakar tersebut berjumlah tiga unit, yakni rumah milik Jhamel, Bansir dan Shaban Cak.
Kapolsek Mentebah, Iptu Didik Rianto, menyatakan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun para korban mengalami kerugian yang jumlahnya bervariasi hingga mencapai ratusan juta rupiah.
"Jhamel mengalami kerugian yang ditaksir mencapai Rp100 hingga Rp130 juta. Sedangkan Bansir mengalami kerugian mencapai Rp90 hingga Rp100 juta. Sementara Shaban Cak mengalami kerugian mencapai Rp 50 hingga 70 juta," ujar Iptu Didik Rianto, dihubungi di Putussibau, Rabu (29/05/2024) malam.
Dijelaskan Kapolsek, penyebab terjadinya kebakaran tersebut masih belum diketahui, namun api diketahui berasal dari rumah Jhamel, dimana kemunculan api berawal dari atap rumah bagian tengah miliknya.
"Api yang berasal dari rumah Jhamel itu kemudian menjalar ke rumah sebelah milik Bansir sehingga rumah Bansir pun habis terbakar. Sedangkan rumah milik Shaban Cak yang juga ikut terbakar yakni di bagian dapurnya," jelas Kapolsek.
Dijelaskannya lebih lanjut, api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.15 WIB oleh petugas pemadam kebakaran dari Putussibau.
"Sejumlah warga sekitar juga ikut membantu memadamkan api dengan alat seadanya yakni dengan mengunakan ember," ungkap Kapolsek Mentebah.
Puing-puing bangunan sisa kebakaran. |
Adapun kronologis kejadian diketahuinya kebakaran tersebut berawal saat seorang anak dari salah satu korban yakni anak Jhamel, hendak ke dapur. Ia kemudian melihat api yang sudah menyala di atap rumah bagian tengah. Ia pun berlari ke luar rumah sambil berteriak kebakaran.
Kemudian ia pun memberitahu ayahnya (Jhamel), yang saat itu sedang berada di teras rumah. Jhamel pun memeriksa tempat yang diberitahukan oleh anaknya tersebut dan ternyata benar bahwa ia melihat api yang sudah menyala di bagian atap rumahnya .
Jhamel pun kemudian berlari mengambil alat-alat untuk memadamkan api tersebut sambil memberitahukan kejadian itu kepada warga sekitar bahwa rumahnya kebakaran.
Sejumlah warga pun akhirnya datang dengan membawa peralatan seadanya untuk membantu memadamkan api tersebut, namun api dengan cepat menjalar ke rumah sebelah milik Bansir dan Shaban Cak.
Published: Noto Sujarwoto