Barantin Apresiasi Kontes Arwana, Berharap Jaringan Perdagangan Diperluas
Kamis, 19 Juni 2025

Header Menu


Barantin Apresiasi Kontes Arwana, Berharap Jaringan Perdagangan Diperluas

Monday, May 5, 2025

Kontes APPS FT RDI CUP 2 Tahun 2025 di Pontianak Convention Centre (PCC).

PONTIANAK, artikelpublik.com - Badan Karantina Indonesia (Barantin) melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kalimantan Barat (Karantina Kalbar) menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung pelestarian dan peningkatan eksistensi Arwana Super Red, yang merupakan ikan hias endemik Kalimantan Barat.


Dukungan tersebut diwujudkan Barantin melalui pemberian jaminan kesehatan dalam "Kontes APPS FT RDI CUP 2 Tahun 2025" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penangkar dan Pedagang Siluk (APPS) bekerja sama dengan produsen perlengkapan akuarium nasional RDI pada Sabtu (3/5/2025) lalu.


Suasana kontes arwana di Pontianak.

Mewakili Kepala Barantin, Deputi Bidang Karantina Ikan, Drama Panca Putra, mengapresiasi dan mendukung terselenggaranya kontes tersebut.


Menurutnya, kegiatan itu tidak hanya menjadi ajang kompetisi dan silahturahmi antar pecinta ikan hias saja, namun juga membawa misi besar untuk meningkatkan eksistensi dan nilai tambah dari salah satu kekayaan hayati endemik Indonesia, yaitu Arwana Super Red (Siluk Merah).


“Badan Karantina Indonesia sangat mendukung  kegiatan yang dilakukan oleh APPS ini. Jangan lupa untuk melapor setiap lalu lintas ikan arwana antar wilayah kepada pejabat karantina setempat, untuk mendapatkan sertifikat kesehatan ikan sehingga dapat membangun sistem perkarantinaan yang terpadu,” ujar Drama.


Melalui kontes tersebut, ia berharap kepada pecinta dan penangkar ikan arwana, agar dapat memperluas jaringan perdagangan, baik di tingkat nasional maupun internasional.


"Saya berharap, kegiatan ini dapat menjadi platform strategis untuk meningkatkan nilai ekonomi ikan asal Indonesia. Selain itu, adanya sinergi antara Badan Karantina Indonesia, APPS, RDI serta instansi lainnya menjadi kunci kemajuan industri arwana di Indonesia," harap Drama.


Sementara itu, Kepala Karantina Kalbar, Amdali Adhitama, menekankan pentingnya menjaga kualitas arwana super red di pasar internasional.

"Kualitas arwana yang baik harus dijaga, termasuk menjaga harga di pasar internasional dengan meminimalisir kegiatan terkait penyebaran atau perdagangan ikan ilegal. Karantina Kalbar akan terus melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap lalu lintas arwana dari ancaman atau penyebaran Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK), yang masuk maupun keluar dari wilayah Kalbar," tegas Amdali.


Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum APPS, Eri Hikmatul Basyir, mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya acara tersebut.


"Saya sebagai ketua APPS mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras, baik kepada ketua panitia kontes APPS, seluruh pengurus maupun anggota APPS, pemerintah pusat dan daerah, para sponsor, juri nasional, serta seluruh peserta. Kami berharap kontes ini dapat terus mengembangkan kualitas arwana dan mempererat tali persaudaraan antar pecinta ikan hias," ucapnya.


Sebagaimana diketahui, acara yang berlangsung di Pontianak Convention Centre (PCC) itu menjadi momentum penting dalam mempromosikan ikan arwana super red sebagai maskot ikan hias air tawar nasional.


Adapun dalam acara itu, sebanyak 197 ekor ikan arwana (total) yang dikonteskan, yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan total hadiah mencapai Rp1 miliar.


Tercatat, sedikitnya pengunjung dari 10 negara turut hadir langsung di lokasi acara untuk menyaksikan keelokan siluk-siluk merah itu.


Juara utama kategori extra large pada kontes kali ini berhak meraih hadiah utama sebesar Rp100 juta.


Sebagai informasi tambahan, potensi ikan arwana di Indonesia, khususnya di Kalimantan Barat, sangat besar dalam hal budidaya dan ekspor, di mana pada Tahun 2024 tercatat sebanyak 1,19 juta ekor ikan arwana dengan niai ekonomi mencapai Rp220,5 miliar, yang telah diekspor sebanyak 1.673 kali ke 42 negara. 


Penerbit: Noto Sujarwoto 

Loading