![]() |
Cornelis saat reses Anggota DPR RI masa persidangan III tahun sidang 2024–2025 ke Dapil Provinsi Kalimantan Barat 1, tepatnya di Kabupaten Landak. |
LANDAK, artikelpublik.com - Anggota Komisi XII DPR-RI, Fraksi PDI Perjuangan, Daerah Pemilihan Kalimantan Barat 1, Dr (HC), Drs. Cornelis, MH, mengatakan bahwa dirinya telah menerima instruksi langsung dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, yaitu agar seluruh kader partai aktif menggerakkan sektor pangan, khususnya dengan menanam tanaman pokok seperti padi.
Ia menegaskan bahwa instruksi Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut mulai dijalankan di Kalimantan Barat.
Menurut Cornelis, komitmen partainya dalam mengoptimalkan penanaman padi tersebut sebagai bagian dari strategi menjaga ketahanan pangan daerah, khususnya di tengah ancaman perubahan iklim dan potensi krisis pangan global.
“Menanam padi adalah langkah konkret menjaga ketahanan pangan. Ini bisa dimulai dari diri sendiri,” ujar Cornelis saat reses Anggota DPR RI masa persidangan III tahun sidang 2024–2025 ke Dapil Provinsi Kalimantan Barat 1, tepatnya di Kabupaten Landak, Senin (2/6/2025).
Bagi Cornelis, padi tetap menjadi prioritas utama, mengingat konsumsi beras masyarakat Kalimantan Barat masih sangat tinggi.
"Kalau tiap rumah tangga bisa menanam untuk konsumsi sendiri, kita tidak perlu panik soal krisis pangan. Ini soal kedaulatan pangan yang nyata,” terangnya.
Ia juga menyoroti pentingnya pemanfaatan lahan tidur yang masih banyak ditemui di berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Barat. Ia pun mengajak masyarakat untuk tidak membiarkan lahan mereka terbengkalai, apalagi saat kondisi iklim tidak menentu.
“Padi bisa ditanam dua sampai tiga kali setahun, masa tanamnya hanya tiga bulan. Kalau kita tanam bareng-bareng dalam satu hamparan, maka hasilnya juga lebih baik karena hama bisa dikendalikan,” tuturnya.
Mantan Gubernur Kalbar dua periode itu juga menegaskan bahwa pertanian, khususnya padi, merupakan sektor yang sangat strategis karena menyangkut langsung kebutuhan dasar rakyat.
“Kalau kita tidak sanggup tanam padi sendiri, pemerintah pusat terpaksa harus impor beras untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Ini yang harus kita cegah,” ungkap Cornelis.
Penerbit: Noto Sujarwoto