![]() |
Dr (HC), Drs. Cornelis, MH, saat menghadiri Misa Pengukuhan Pengurus Stasi, Pelantikan Pengurus Bapakat dan Perayaan Ulang Tahun Gereja Katolik Santo Petrus Roban ke-47 Singkawang. |
SINGKAWANG, artikelpublik.com - Anggota DPR RI Komisi XII, Dr (HC), Drs. Cornelis MH, menghadiri Misa Pengukuhan Pengurus Stasi, Pelantikan Pengurus Bapakat dan Perayaan Ulang Tahun Gereja Katolik Santo Petrus Roban ke-47 Singkawang, di Roban, Singkawang, Kalimantan Barat, Minggu (22/06/2025).
Acara yang dihadiri ratusan umat Katolik Stasi Roban itu dihadir pula oleh Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, Anggota DPRD Kota Singkawang, Pastor Paroki Kota Singkawang dan para tokoh masyarakat.
![]() |
Foto bersama. |
Pada kesempatan itu, Dr (HC), Drs. Cornelis MH, berharap kepada gereja yang menaungi umat Katolik, harus dapat menghadapi berbagai tantangan saat ini. Karena, kata dia, situasi dunia sudah berbeda terutama bagi generasi z (Gen-Z).
“Saya mau berpesan kepada Pastor dan para imam bahwa situasi dunia saat ini sudah berbeda dengan yang dahulu. Agar gereja ini tetap eksis, tetap ada, bagaimana menyampaikan Injil itu bisa diterima, bisa dilaksanakan anak-anak kita yang gen-z,” ungkap Cornelis.
Cornelis pun menceritakan pengalamannya saat mengunjungi berbagai negara, di mana anak-anak gen-z saat ini sudah banyak meninggalkan gereja dan ini menjadi tantangan para imam.
“Karena kelompok kaum intelektual, dia tidak percaya dengan kuasa Tuhan, mereka tidak pernah ngomong dengan Tuhan. Kita hanya memiliki modal yakin dan percaya. Ini merupakan tantangan untuk kaum imam untuk menyakinkan bahwa Tuhan itu ada,” ucapnya.
Dijelaskannya, dengan kemajuan Information Tecnology (IT), banyak gen-z memilih pergi meninggalkan gereja sehingga membuat gereja banyak kosong.
“Orang di Negara Belanda, Amerika, dan Eropa bekas jajahan Uni Soviet itu gereja banyak kosong, untuk apa pergi ke gereja lagi katanya karena saya sudah percaya Tuhan,” jelasnya.
Cornelis mengatakan, hal ini menjadi tantangan gereja kedepan. Ia juga memuji kotbah Pastor yang sudah bisa menjabarkan Injil untuk kepentingan dunia dan akhirat.
“Nah inilah yang harus kita lakukan sekarang kalau gereja itu mau diakui sampai akhir zaman,” tuturnya.
Tantangan selanjutnya adalah kedisiplinan para orang tua mendorong anak-anak mereka untuk pergi ke gereja. Cornelis menceritakan cucunya pernah bilang tidak ada Tuhan dan baru mengerti setelah dijelaskan.
“Jangan dia tidak mengerti Tuhan, karena tantangan saya punya cucu saja sudah bilang ndak ada Tuhan dia bilang kenapa? Karena semua pekerjaan bisa dilakukan dengan robot,” terangnya.
Dikatakan Cornelis, kemajuan teknologi saat ini sudah bisa menyamai otak manusia seperti teknologi Artificial Inteligence (AI) atau kecerdasan buatan yang meniru kecerdasan manusia.
“Robot bisa diperintah apa saja, tapi satu kekalahan manusia, dia tidak bisa menciptakan nafas. Nafas ini siapa yang punya? Tentu ada yang lebih berkuasa dari otak manusia, yaitu Tuhan,” tegas Gubernur Kalbar 2008-2018 itu. (Noto)