Harga Pertalite di Putussibau Makin Menggila, Ada yang Jual Rp20 Ribu Perliter di Tingkat Pengecer

Header Menu


Harga Pertalite di Putussibau Makin Menggila, Ada yang Jual Rp20 Ribu Perliter di Tingkat Pengecer

Tuesday, August 12, 2025

Foto: (Ist).

KAPUAS HULU, artikelpublik.com - Dalam kurun waktu sepekan ini, khususnya di wilayah Putussibau dan sekitarnya, Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite, khususnya di tingkat pengecer (kios) 'nakal' mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan bahkan ada yang menjual hingga Rp20 ribu per liter.


Sebelumnya, harga pertalite di tingkat kios pengecer bervariasi, berkisar antara Rp12 ribu, Rp13 ribu hingga Rp15 ribu per liter sehingga dengan kenaikan harga yang sangat signifikan tersebut saat ini, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.


Seperti halnya yang dialami Hadi, warga Kelurahan Kedamin Hilir, ia terkena apes karena mendapatkan pertalite dengan harga Rp20 ribu per liter di tingkat pengecer, yang berada di wilayah Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan.


"Barusan saya ngisi minyak pertalite untuk motor saya di salah satu kios minyak di Kelurahan Kedamin Hilir, Kecamatan Putussibau Selatan, saya minta diisi lima liter tanpa bertanya terlebih dahulu berapa harganya per liter. Setelah diisi oleh pemilik kios, betapa kagetnya saya ketika saya tanya berapa, si pemilik kios mengatakan Rp100 ribu, yang artinya harganya Rp20 ribu per liter," ujar Hadi, kepada artikelpublik.com, Selasa (12/8/2025).


Dikatakan Hadi, dirinya sungguh tidak ikhlas saat mendengar harga yang disebutkan oleh pemilik kios tersebut, namun apa boleh buat karena minyak pertalite tersebut sudah diisi ke dalam tangki motornya. Dengan terpaksa ia pun membayarnya.


"Saya sampai bertanya lagi kepada pemilik kios untuk memastikan apa yang ia katakan karena siapa tahu saya salah dengar atau dia sedang bercanda, namun pemilik kios kembali mengatakan bahwa Rp100 ribu untuk lima liter pertalite. Berdasarkan keterangan pemilik kios bahwa dia membelinya dari pengantre dengan harga Rp18.500 per liter," tutur Hadi menirukan ucapan pemilik kios tersebut.


Menurut Hadi, kenaikan harga pertalite yang sangat signifikan tersebut sangat memberatkan dirinya dan tentunya juga memberatkan yang lainnya.


Ia pun meminta kepada pemangku kebijakan, dalam hal ini pihak DPRD Kabupaten Kapuas Hulu dan pemerintah daerah setempat, agar segera bertindak, untuk mengatasi masalah tersebut.


"Kelangkaan dan kenaikan harga BBM, khususnya BBM jenis pertalite ini sudah sekitar seminggu ini namun belum ada tindakan tegas dari pihak terkait seperti DPRD dan pemerintah daerah setempat. Mereka seakan-akan tidak peduli dengan masalah yang serius ini. Saya sangat menunggu gerakan dari mereka (eksekutif dan legislatif) terkait masalah ini. Saya yakin mereka ini tahu tapi pura-pura tidak tahu," kesalnya.


Sebagaimana diketahui, dalam sepekan ini, pemandangan di SPBU-SPBU yang berada di wilayah Kota Putussibau dan sekitarnya memperlihatkan terjadinya antrean panjang, di mana dalam antrean panjang tersebut didominasi oleh para pengantre khusus yang nantinya minyak hasil antrean tersebut akan dijual kembali kepada para pengecer.


Penulis: Noto Sujarwoto