 |
| Cornelis saat reses di Dusun Belak, Desa Sekilap, Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. |
LANDAK, artikelpublik.com - Program makan siang bergizi atau Makan Bergizi Gratis (MBG), yang mulai dijalankan pada 6 Januari 2025 lalu di sekolah-sekolah, masih menuai banyak kendala, seperti distribusi makanan yang tidak merata.
Kondisi itu memunculkan pertanyaan tentang kesiapan pemerintah untuk memperluas cakupan program tersebut hingga ke sekolah-sekolah di wilayah pedalaman.
 |
| Cornelis saat melakukan reses di salah satu dapilnya di Kabupaten Landak. |
Anggota Komisi XII DPR RI, Cornelis, saat melakukan reses di daerah pemilihannya pada 25 Juli 2025 hingga 2 Agustus 2025 lalu menemukan bahwa program MBG belum tersalurkan secara merata, khususnya di Kalbar.
Oleh sebab itu ia meminta kepada pemerintah, untuk memastikan distribusi agar bisa dilakukan hingga ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah dusun di Kalbar.
“Banyak anak-anak di sini tidak membawa uang jajan dan makan di rumah juga hanya seadanya. Kadang mereka belum sarapan karena orang tua sudah pergi bekerja atau pergi ke ladang sejak pagi,” ujar Cornelis, usai reses, di wilayah Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak.
Ia pun berharap agar program makan bergizi gratis harus bisa menjadi program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat.
Diterbitkan oleh: Noto Sujarwoto