![]() |
Pelayanan vaksinasi rabies dan kesehatan hewan gratis (pengobatan dan pemberian vitamin) kepada hewan kesayangan/hewan penular rabies (HPR) di wilayah Kecamatan Badau dan sekitarnya. |
KAPUAS HULU, artikelpublik.com - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu berkolaborasi dengan Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kalbar, Satuan Pelayanan PLBN Nanga Badau, dalam puncak kegiatan World Rabies Day 2025 (Hari Rabies Dunia 2025) yang dilaksanakan di halaman Kantor Karantina PLBN Badau, Sabtu (27/9/2025).
Kegiatan yang mengusung tema Act Now: You, Me and Community itu memberikan pelayanan vaksinasi rabies dan kesehatan hewan gratis (pengobatan dan pemberian vitamin) kepada hewan kesayangan/hewan penular rabies (HPR) di wilayah Kecamatan Badau dan sekitarnya.
![]() |
Kolaborasi antara BKHIT Kalbar Satpel PLBN Badau dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu. |
Bulan Bakti Peternakan dan Keswan serta rangkaian Semarak Peringatan World Rabies Day di perbatasan itu dimulai dengan giat Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang dilakukan sejak tanggal 19 September 2025 kepada 250 siswa-siswi SMA Negeri 1 Badau dan 26 September 2025 kepada 116 siswa-siswi SMP Negeri 1 Empanang serta 62 siswa-siswi SMA Negeri 1 Empanang (total 431 orang).
KIE itu bertujuan agar pencegahan dan penanggulangan penyakit rabies bisa dimulai dari anak-anak usia sekolah yang diharapkan mampu menjadi perpanjangan tangan pemerintah daerah sebagai duta rabies bagi keluarganya, teman dan lingkungan sekitar mereka, karena 40 persen kasus GHPR terjadi pada anak-anak usia sekolah .
![]() |
Pelayanan vaksinasi rabies dan kesehatan hewan gratis (pengobatan dan pemberian vitamin) kepada hewan kesayangan/hewan penular rabies (HPR) di wilayah Kecamatan Badau dan sekitarnya. |
Rangkaian peringatan WRD di wilayah perbatasan itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya rabies serta mewujudkan wilayah perbatasan bebas rabies.
Dalam pembukaan kegiatan itu, Adrian Prasetiyo selaku Penanggungjawab BKHIT Kalbar Satpel PLBN Nanga Badau menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, khususnya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu.
“Perbatasan merupakan miniatur Indonesia, di mana stakeholder yang hadir untuk melayani masyarakat lengkap, baik dari pemerintah daerah maupun Kementerian. Keunggulan itu wajib kita manfaatkan dengan kolaborasi untuk wujudkan masyarakat perbatasan yang sehat dan bebas rabies. Sehatkan masyarakatnya, maka kesejahteraan akan datang kemudian,” ucap Adrian.
Dijelaskan Adrian, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu, kasus gigitan hewan penular rabies masih cukup tinggi. Total kasus gigitan sebanyak 168 kasus dengan kasus paling tinggi ada di Kecamatan Seberuang dengan total 53 kasus gigitan dan paling rendah ada di Kecamatan Badau dengan 1 kasus gigitan.
"Kecamatan Badau berbatasan dengan Kecamatan Empanang yang kasus gigitan HPR-nya cukup tinggi sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit rabies di wilayah ini mengingat Kecamatan Empanang juga berbatasan langsung dengan Kabupaten Sintang yang kasus GHPR-nya juga tinggi," jelasnya.
Menurut Adrian, banyaknya kasus gigitan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya pemeliharaan HPR khususnya anjing yang banyak diliarkan dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk memberikan vaksin rabies kepada HPR kesayangan mereka.
"Diharapkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat terus dilaksanakan secara berkelanjutan untuk mewujudkan wilayah perbatasan bebas rabies," harap Adrian.
![]() |
Adrian Prasetiyo selaku Penanggungjawab BKHIT Kalbar Satpel PLBN Nanga Badau bersama Hj. Maryatiningsih selaku Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu. |
Sementara itu, Hj. Maryatiningsih selaku Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kapuas Hulu menghimbau kepada masyarakat, untuk jangan melepasliarkan HPR kesayangannya. Selain itu, juga harus memberikan vaksin rabies kepada HPR kesayangan mereka untuk bersama-sama mencegah penyebaran rabies di wilayah perbatasan.
“Pengendalian penyakit rabies memerlukan pendekatan “one health” melalui kerjasama lintas sektor. Dalam hal ini, keterlibatan aktif masyarakat tentu juga sangat diperlukan. Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu melalui Dinas Pertanian dan Pangan bekerjasama dengan pihak terkait akan terus berupaya untuk mewujudkan Kabupaten Kapuas Hulu bebas rabies lewat Gerakan Vaksinasi Rabies yang berkelanjutan dan strategi KIE yang tepat kepada masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan," tegasnya.
Adapun dalam kegiatan itu, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Masyarakat datang silih berganti membawa HPR-nya untuk diberikan vaksinasi rabies dan pelayanan kesehatan hewan gratis oleh dokter hewan yang ada.
Souvenir berupa pakan hewan dan pet accesories pun diberikan sebagai bentuk apresiasi pihak penyelenggara atas kesadaran yang baik dari masyarakat.
Diterbitkan oleh: Noto Sujarwoto