![]() |
Sosialisasi pencegahan rabies di wilayah perbatasan RI-Malaysia Kecamatan Badau. |
KAPUAS HULU, artikelpublik.com - Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Kalbar Satuan Pelayanan (Satpel) PLBN Badau berperan sebagai sistem pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya Hama Penyakit Hewan Karantina (HPHK), Hama Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dan Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK).
Atas hal itu, BKHIT Kalbar Satpel PLBN Badau terus melakukan pengawasan langsung di PLBN Badau. Selain itu, Karantina PLBN Badau juga melakukan giat sosialisasi kepada masyarakat terkait cara pencegahan masuk, keluar dan tersebarnya hama penyakit.
Seperti yang dilakukan hari ini, Jumat, 19 September 2025. Dalam momen World Rabies Day yang jatuh pada 28 September 2025 dengan tema Act Now: You, Me and Community, Karantina Badau menggelar sosialisasi kepada siswa-siswi SMAN 1 Badau, dengan judul "Waspada Rabies, Bersama Kita Cegah Rabies di Kawasan Perbatasan".
“Bulan september merupakan hari rabies dunia, sehingga kami rasa momen ini sangat tepat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penyakit Rabies. Rabies merupakan penyakit hewan zoonosis yang dapat berakibat fatal, namun dapat dicegah”, ucap drh. Indra Priastomo, selaku narasumber dari Karantina PLBN Badau, dalam kegiatan tersebut.
Menurut Indra Priastomo, rabies merupakan salah satu virus yang menyerang sistem saraf penderitanya dan memiliki dampak kerusakan saraf yang serius, bahkan bisa menyebabkan kematian.
"Penyakit ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia (zoonosis). Berdasarkan data yang dihimpun dari berbagai sumber bahwa Dinkes Kalbar mencatat ada ribuan kasus gigitan hewan di Kalbar per Maret 2025, di mana 5 diantaranya meninggal dunia karena positif rabies," terang Indra Priastomo.
Indra berharap, dengan diadakannya sosialisasi tersebut, siswa-siswi SMAN 1 Badau mampu mengidentifikasi ciri awal hewan tertular rabies dan paham cara penanganannya apabila terkena gigitan hewan penular rabies serta mengetahui cara penularan penyakit rabies.
"Diharapkan nantinya para siswa-siswi SMAN 1 Badau dapat menyebarkan informasi ini dan mengedukasi orang-orang di sekitarnya untuk bersama-sama mencegah rabies di kawasan perbatasan," harapnya.
Sementara itu, perwakilan SMAN 1 Badau, Adrianus, mengapresiasi giat sosialisasi rabies yang dilakukan oleh Karantina Badau tersebut.
“Kami berterimakasih kepada karantina atas giat yang penuh manfaat ini. Kami para siswa mampu menyerap informasi yang diberikan, sehingga nanti bisa menyebarkan informasi ini kepada orang-orang terdekat di lingkungan sekitar kami," tutur Adrianus.
Sebagaimana diketahui, PLBN Badau merupakan salah satu dari 4 PLBN yang beroperasi di Kalimantan Barat. PLBN Badau terletak di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu. PLBN Badau bukan hanya sebagai simbol kebanggaan warga perbatasan, namun juga sebagai satu entitas yang melaksanakan fungsi pengawasan serta motor penggerak perekonomian di perbatasan termasuk Karantina.
Diterbitkan oleh: Noto Sujarwoto