![]() |
Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir. |
SURAKARTA, artikelpublik.com - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Akhmad Munir menegaskan, kalau dualisme kepengurusan PWI di daerah sebenarnya sudah berakhir.
“Sekarang tim penyelesaian dualisme sedang bekerja, targetnya akhir Oktober 2025 ini, (tinggal nanti diumumkan) resmi melalui surat, karena ini (tujuannya) untuk teman-teman daerah, untuk memastikan bekerja dengan nyaman tanpa ada kubu, tanpa ada dua pihak,” jelas Munir.
Penegasan itu disampaikan Munir saat diwawancarai usai pelantikan pengurus PWI Pusat masa bakti 2025 - 2030, di Monumen Pers Nasional, Kota Surakarta (Solo), Jawa Tengah, Sabtu 4 Oktober 2025.
Sejalan dengan itu, Munir juga menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil diskusi antar pengurus harian—disepakati—bahwa bagi para pelaksana tugas (Plt) yang sebelumnya diberikan mandat namun gagal melaksanakan Konferensi Provinsi Luar Biasa (Konferprovlub), maka secara otomatis bubar dengan sendirinya.
“Sudah jelas bahwa pengurus Plt yang tidak berhasil atau belum menggelar Konferensi Provinsi Luar Biasa (Konferprovlub) di daerahnya), maka dia akan otomatis dengan sendirinya bubar,” terang Munir.
“(Dari sekian provinsi), cuma dua (Plt) saja yang berhasil melaksanakan KLB (tingkat provinsi/Konferprovlub), yaitu Kepri sama Banten. Selebihnya akan gugur secara otomatis,” timpal Akhmad Munir.
Kendati demikian, Munir menyarankan, bagi pengurus-pengurus PWI daerah yang kini telah dipulihkan kembali “definitivitasnya” tersebut, hendaknya dapat merangkul kubu rival. Namun hal itu diserahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan PWI daerah masing-masing.
“Tetapi, demi kebaikan PWI di daerah, maka digunakanlah kearifan lokal masing-masing di daerah untuk bisa merangkul. Yang ada Plt-plt-nya itu dirangkul, bersama-sama, ini demi kebaikan PWI khususnya di daerah,” pesan Munir.
“(Artinya) kita PWI Pusat mendorong untuk yang definitif, untuk bisa merangkul yang Plt,” tambahnya.
Kundori Ketua PWI Kalbar yang Sah
Lebih jauh, Munir pun sempat merasa heran, dengan telah dilaksanakannya Kongres Persatuan PWI 2025 di Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Kominfo, Cikarang, Bekasi, pada 30 Agustus kemarin, maka seharusnya sudah tidak ada lagi dualisme.
“Begini, mereka sebenarnya ketika paham ada kongres persatuan, mestinya ngerem semua pihak itu, baik Plt HCB maupun Plt Zulmansyah, cuman saya dengar-dengar yang UKW di Kalbar sudah direncanakan 3 bulan sebelum (kongres persatuan)-nya. Kalau sudah _confirm_ itu ya susah saya membatalkan, tapi yang saya batalkan karena pengujinya bukan dari PWI, jangan pakai atribut PWI,” jelasnya.
Ketua PWI Kalbar yang sah, Kundori.
Disinggung soal kepengurusan PWI Kalbar, Munir yang baru saja dilantik beberapa menit itu pun menegaskan bahwa Kundori adalah Ketua PWI Kalbar yang sah—berdasarkan argumen bahwa Plt yang diamanahkan sebelumnya telah gagal melaksanakan tugas untuk menggelar konferda luar biasa.
“Itu sebenarnya, kalau Kalbar ya, Kundori (yang sah),” ungkap Munir.
Diterbitkan oleh: Noto Sujarwoto